Syamsuar: Ayo, ke Gembok Cinta Mangrove

SIAK SRI INDRAPURA, AMIRARIAU.COM-”Ayo ke gembok cinta mangrove, lestarikan bersama kekayaan alam milik kita,” Seru Syamsuar pada kunjungannya Kamis (14/04/16) ke kampung Mengkapan kecamatan Sungai Apit.

Kali ini Syamsuar berkesempatan untuk mengunjungi lokasi hutan mangrove Mengkapan. Di sina beliau juga menggantung ‘Gembok Cinta’ bertuliskan ”Syamsuar Love Mangrove” sebagai lambang komitmen menjaga kelestarian flora khususnya daerah pantai. Kuncinya dibuang menunjukkan bukti bahwa cinta mangrove sudah menjadi ketetapan hati.

Syamsuar saat itu ditemani Kepala Dinas Bina Marga Irving Kahar, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Hendrisan, Camat Sungai Apit Joko Edi, Penghulu dan pecinta lingkungan Tarsono serta pengelola magrove berjalan menyusuri jembatan hitam dan menyempatkan untuk foto bersama dengan para aktifis pencinta lingkungan.

Kawasan hutan mangrove memiliki peran penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem alam. telah ada satu lagi potensi destinasi wisata hutan Mangrove di Kabupaten Siak. Keindahan pantai dan pemandangan sungai yang bisa dinikmati dari jembatan kayu, semakin lengkap dengan kebiasaan masyarakat dan pengunjung untuk meletakkan ”Gembok Cinta”.

”Mangrove dibentuk pada tahun 2004 dan terespos tahun 2013” Ungkap Sumarlin Sidy selaku anggota pengelola mangrove. Pengelola mangrove beranggotakan 25 orang dan memiliki nama kelompok pembibitan mangrove lestari mengkapan,” katanya.

Berwisata ke hutan mangrove gratis, dan di mangrove kita dapat merasakan sensasi mencari siput dan lokan, wisata air di lingkungan mangrove, poto selfi d lingkungan mangrove, menanam mangrove, memasang gembok cinta mangrove, dan sebagai mangrove edukasi.

”Kedepannya kita akan menambah objek baru untuk pendatang, seperti tersedianya sampan untuk menyusuri keindahan mangrove, kemudian adanya satwa mangrove seperti lutung, monyet serta ikan khas sembilang, lokan dan siput, dan sarana dan prasarana lainnya. Dengan begitu pendatang dapat berlama-lama menikmati wisata mangrove ini,” serunya.

Menuju lokasi ini hanya butuh waktu sekitar 45 menit dari pusat kota Siak. Infrastruktur jalan juga sudah bagus. Setelah berjalan di hutan mangrove, bisa menikmati segarnya kelapa muda. dan makanan khas Mengkapan.

Seperti di Menara Eiffel di Paris, Ekowisata Mengkapan ini juga membuat “Gembok Cinta Mangrove”, sama-sama gembok cinta tapi memiliki beda makna. Gembok cinta mangrove ini di buat untuk para pengunjung agar ikut serta mencintai mangrove dan melestarikannya.

”Sediakan gemboknya dan pendatang bisa membeli gemboknya,” tegasnya. Syamsuar menilai bahwa dengan disediakannya gembok cinta untuk pendatang dapat menambah penghasilan masyarakat sekitar mangrove.

Tak mau kalah dengan yang lain, Syamsuar juga ikut memasang gembok cintanya lalu kemudian membuang kunci gembok tersebut kelaut. (rls)

Menampilkan Gambar dengan HTML gambar