Soal Karlahut, 9 Calon Jenderal Polisi Disentil DPRD Riau

PEKANBARU, AMIRARIAU.COM-Sedikitnya 9 orang siswa calon pemimpin tinggi Polri peserta Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (Sespimti) berpangkat Komisaris Besar (Kombes), Rabu (03/08/16), menyambangi Gedung DPRD Riau dalam rangka Kuliah Kerja Dalam Negeri (KKDN) di Wilayah Hukum Polda Riau.

Para siswa yang telah lolos dalam seleksi calon Perwira Tinggi yang nantinya berpeluang naik pangkat menjadi Brigadir Jenderal (Brigjen) ini, bermaksud menggali informasi dan persoalan lainnya untuk dijadikan bahan di dalam penyusunan tugas akhir.

Mereka dipimpin langsung oleh Brigjen Pol Martuani dan disambut pimpinan DPRD Riau Noviwaldy Jusman dan Sunaryo beserta anggota DPRD Riau.

Dalam diskusi di Gedung Rakyat, sebagaimana dilansir beritariau.com, Pimpinan DPRD mengungkapkan segudang persoalan yang kerap terjadi di pemerintahan daerah. ?Bahkan, DPRD juga menyentil seputar kasus Kebakaran Lahan serta Hutan (Karlahut) yang marak di Riau.

”Penyebab utama terjadinya kebakaran adalah perusahaan-perusahaan perkebunan kelapa sawit yang membakar hutan untuk menambah lahan perkebunan mereka. Ada 575 PKS yang ada di Riau, yang memiliki lahan melebihi dari jumlah izin yang diberikan pemerintah daerah,” ujar mantan Ketua Pansus lahan dan monitoring DPRD Riau Suhardiman Amby.

Dia juga mengatakan, seharusnya perusahaan yang merambah lahan melebihi dari izin yang diberikan pemerintah daerah diselidiki. Karena mereka sudah pasti melakukan perambahan hutan dengan cara membakar lahan disekitar perkebunan.

”Sepanjang pabrik atau perusahaan masih membeli kayu pada masyarakat, selama itu juga api tidak bisa dipadamkan,” tambahnya.

Dipaparkan, seperti ditahun 2015 lalu, ada sejumlah perusahaan diduga melakukan dan diperkarakan dalam kasus yang berdampak pada tingkat kesehatan masyarakat ini.

Soal penyelenggaraan pemerintahan, DPRD Riau juga mengungkapkan soal terjadinya kekosongan jabatan ketua DPRD Riau dan Wakil Gubernur Riau dan jabatan lainnya.

”Misalnya untuk posisi Wagub hingga sekarang belum ada diproses. Posisi Kepala dan Sekretaris Bappeda Riau yang juga kosong. Sementara Sekdaprov Riau baru saja dilakukan pelantikan,” ujar Noviwaldy.

Dalam diskusi ini, Brigjen Pol Martuani mengaku, Provinsi Riau itu memiliki keunikan khusus. Keunikan inilah mendorong pihaknya ke Provinsi Riau untuk menggali lebih dalam permasalahan.

”Kami ingin mengetahui keunikan Provinsi Riau. Maka itu kunjungan dilakukan, kami akan merangkum sekaligus membuat kajian,” sebut Martuani.

Perlu diketahui, Sespimti merupakan pendidikan pengembangan bagi para Perwira Menengah (Pamen) Polri berpangkat Komisaris Besar (Kombes Pol) yang telah memenuhi syarat administrasi, kesehatan, jasmani, intelektual dan psikologi guna menjalani pendidikan selama 6 bulan di Sekolah Staf dan Pimpinan Polri di Lembang, Bandung Provinsi Jawa Barat. (ee)

Teks Foto: Noviwaldy Jusman. (f: int)

Menampilkan Gambar dengan HTML gambar