Sinyal Reshuffle Kabinet di Bulan Maret

JAKARTA, AMIRARIAU.COM-Belakangan ini Presiden Jokowi kurang happy dengan menteri yang gaduh. Presiden pun tengah melakukan evaluasi, ujungnya reshuffle kabinet?

Jubir Presiden Johan Budi mengungkap Presiden tidak senang dengan sejumlah menteri gaduh, kerap mengatasnamakan presiden, dan mendahuluinya dalam pengambilan keputusan. Itu adalah dasar dilakukan evaluasi kabinet belakangan ini.

Namun isu yang sempat memanas di awal Maret 2016 ini kemudian menguap ditelan waktu. Meski demikian, pada akhirnya Presiden mengungkap dengan gamblang rencananya mereshuffle kabinet, masih di bulan yang sama.

Jokowi mengutarakan hal itu saat menghadiri peringatan HUT Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo. Dia bicara SDM, pangan, dan energi. Dalam paparannya itu, Jokowi mengingatkan kunci persaingan adalah efisiensi dan kecepatan. Indonesia harus berani memotong banyak hal agar bisa lebih efisien dan kecepatan, termasuk memotong banyak perizinan yang mempersulit investasi.

Dia menekankan tahun ini efisiensi kecepatan harus semakin sesuai target. Nah sang Presiden kemudian menyinggung rencana melakukan reshuffle kabinet.

”Tahun ini akan semakin kita dapatkan. Bagaimana pun nanti caranya. Entah ganti menteri lagi atau gimana nanti,” lanjutnya, sebagaimana dilansir detik.com.

Setelah pernyataan Presiden itu, isu reshuffle kabinet sempat menguap beberapa saat, namun belakangan ini kembali menguat. Ada kabar dari Istana bahwa Presiden akan melakukan reshuffle kabinet, bahkan sudah ada kabar soal tanggal dan jumlah menteri yang akan direshuffle.

Reshuffle kabinet dikabarkan akan diumumkan di penghujung Maret 2016 ini, setelah Wapres Jusuf Kalla kembali dari kunjungan ke China pada 22-24 Maret ini.

Apakah benar reshuffle kabinet bakal diumumkan akhir bulan ini? Tentu Presiden Jokowi yang paling tahu jawabannya karena reshuffle kabinet adalah hak prerogatif presiden yang harus dihormati semua pihak. (ee)

Teks Foto: Joko Widodo. (f: dtc)

Menampilkan Gambar dengan HTML gambar