KOTA Pekanbaru dalam kapasitasnya sebagai ibukota Provinsi Riau ke depan dihadapkan dengan tantangan yang semakin berat dan kompleks di berbagai bidang pembangunan. Salah satu upaya untuk menjawab tantangan dimaksud adalah dengan menyiapkan SDM (sumber daya manusia) berkualitas, baik melalui lembaga pendidikan maupun dengan sejumlah upaya lain.
Selama di bawah duet kepemimpinan Walikota DR. H. Firdaus ST MT dan Wakil Walikota Syat Cahyadi, selain dengan menggenjot pembangunan di bidang pendidikan, upaya lain yang dilakukan adalah dengan upaya menumbuhkan minat baca bagi masyarakat. Terlebih terhadap pelajar dan mahasiswa, yang diwujudkan melalui pencanangan program literasi di setiap sekolah yang ada di Kota Pekanbaru.
Bahkan, agar program terus berjalan sebagaimana yang diharapkan, Pemko Pekanbaru juga sudah melakukan penandatanganan nota kesepahaman bersama perwakilan dari kepala sekolah. Program dinilai positif sebagai upaya membudayakan minat baca dan memahami makna bacaan positif bagi anak-anak sekolah. Dengan membaca, diharapkan generasi muda bangsa dapat menambah ilmu serta memiliki kemampuan memahami permasalahan hingga menyelesaikannya dengan baik.
”Program literasi ini adalah salah satu jawaban Pemko untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Pekanbaru. Saat ini, Pemko Pekanbaru konsen menumbuhkan minat baca peserta didik atau pelajar sehingga dibutuhkan bahan bacaan dan fasilitas pendukung lain. Itu dilakukan karena melihat minat baca masyarakat semakin minim seiring perkembangan zaman,” kata Walikota.
Alasan lain mengapa program literasi dicanangkan, Firdaus menjelaskan, karena Kota Pekanbaru tidak memiliki sumber daya alam (SDA) yang memadai. Dalam posisi itu, maka, Sumber Daya Manusia harus ditingkatkan untuk berpacu mewujudkan Pekanbaru menjadi Kota Metropolitan yang Madani.
Membaca, menurutnya, merupakan salah satu fungsi yang paling penting dalam hidup. Karena semua proses belajar didasarkan pada kemampuan membaca. Kemampuan membaca yang membudaya dalam diri setiap anak, akan meningkatkan keberhasilan di sekolah maupun dalam kehidupan di masyarakat yang akan berdampak dengan terbukanya peluang kesuksesan hidup lebih baik.
”Gerakan ini dimaksudkan guna mengajak sekolah, guru, siswa, manajemen sekolah dan kepala sekolah, untuk menerapkan program membaca secara berkelanjutan. Diwujudkan dengan melakukan kegiatan membaca setiap hari dengan alokasi waktu yang telah ditentukan. Bertujuan untuk menjadikan sekolah sebagai komunitas yang memiliki komitmen dan budaya membaca yang tinggi serta miliki kemampuan untuk menulis yang komprehensif,” imbuh Wako, sebagaimana dilansir riauterkini.com.
Firdaus menjelaskan, program literasi mulai tahun 2016 harus digerakkan oleh semua sekolah di Pekanbaru oleh tenaga pendidik. Mulai dari PAUD hingga Perguruan Tinggi harus ditumbuhkan minat bacanya. Karena dengan banyak membaca, maka generasi muda bangsa dapat menambah ilmu, serta memiliki kemampuan memahami permasalahan, hingga menyelesaikannya. Literasi disini, bukan hanya membaca saja, akan tetapi sudah satu paket dengan pemahaman isi bacaan, menganalisa dan menyelesaikannya.
Karena itu Disdik dan Perpustaakaan, sebut Firdaus, sangat berperan untuk mensukseskan program ini. Dengan keberadaan buku bacaan yang ada juga upaya penambahannya diharapkan memaksimalkan keingintahuan siswa terhadap suatu buku.
”Pembelajaran yang secara serentak perlu dilakukan oleh setiap sekolah dalam menumbuhkan minat baca di siswa,” sarannya.
Firdaus menilai saat ini minat baca masyarakat Indonesia sangat rendah. Artinya sangat minim minat baca dikalangan masyarakat khususnya tenaga didik dan murid membuat ketertinggalan dibidang SDM.
”Saya harapkan Disdik, BPA dan pihak sekolah meluncurkan inovasi baru guna meningkatkan minat baca anak-anak,” tukasnya.
Kepala BPA Kota Pekanbaru Nelfiyonna mengatakan, pihaknya sudah merancang kerjasama dengan pihak sekolah dalam mensukseskan program literasi ini.
Kami akui tahap awal akan sulit tetapi secara bergantian tim kami mensosialisasikan hal ini ke sekolah-sekolah,”ujarnya.
Ia menambahkan, pihak sekolah dan BPA sudah bekerjasama dalam hal mendidik setiap murid memiliki minat baca. Dengan cara mewajibkan setiap murid membaca sejumlah buku sesuai jenjang pendidikannya dalam setahun.
”Ini diharapkan menjadi pra syarat untuk murid memperoleh nilai plus dalam bidang study tertentu,” bebernya mencontohkan. (ADVERTORIAL)