JAKARTA, AMIRARIAU.COM-Tanpa disadari, banyak kebiasaan sehari-hari yang memboroskan energi, akibatnya tagihan listrik bengkak. Namun, dengan perubahan perilaku yang sederhana saja, konsumsi listrik bisa dikurangi hingga 10%.
Direktur Utama PT Energy Management Indonesia (Persero) atau biasa disingkat EMI, Aris Yunanto, mengungkapkan ada langkah-langkah praktis untuk menekan konsumsi listrik rumah tangga.
”Dengan mengubah perilaku saja, kita bisa mendapatkan penghematan listrik sampai 10%. Itu tanpa penggunaan teknologi,” kata Aris kepada detikFinance di Jakarta, Rabu (30/3/2016).
Misalnya dengan mencabut kabel dari stop kontak saat peralatan listrik sedang tidak digunakan. ”Cabut kabel televisi (TV), stereo, microwave, fan saat tidak dipakai,” ujarnya.
Biasanya, peralatan elektronik seperti TV, Air Conditioner (AC), radio, dan sebagainya tidak benar-benar dimatikan, masih dalam kondisi standby. Ini membuat pemakaian listrik tinggi.
”Kalau hanya dimatikan dari remote, tapi masih standby, itu masih makan listrik,” dia menjelaskan.
Bila malas mencabut kabel, Aris menyarankan penggunaan kabel dengan colokan yang bisa dinyalakan atau dimatikan (on/off), atau setop kontak yang memiliki tombol on/off.
”Bisa pakai colokan atau setop kontak yang ada on/off,” ucap Aris.
Bagi yang suka menggunakan TV, radio, atau AC sebagai pengantar tidur, penghematan bisa dilakukan dengan menggunakan timer supaya alat elektronik tidak menyala sepanjang malam saat tidur.
”Pakai timer untuk TV, radio yang digunakan untuk pengantar tidur. Ada stop kontak yang pakai timer, bisa menggunakan itu,” tuturnya.
Dengan perubahan-perubahan sedikit seperti itu saja, konsumsi listrik dapat dikurangi, biaya hidup pun lebih efisien karena tagihan listrik berkurang 10%. Selain itu, langkah-langkah penghematan energi juga membantu PLN meningkatkan cadangan kelistrikan, sehingga aliran listrik tidak ”byar pet”.
”Dampak langsungnya bagi masyarakat adalah tagihan listrik berkurang, lebih hemat. Cadangan PLN juga bertambah sehingga aliran listriknya lebih terjaga,” ujar Dirut BUMN ini. (ee)
(f: detikFinance)