“Kita tak Dapat Mengarahkan Angin, Tapi Kita Bisa Mengendalikan Kapal”

Kuliah Umum Dr. drh. H. Chaidir, MM Tentang Change Management di Universitas Pasir Pengaraian

Dr. drh. H. Chaidir, MM, pada kuliah umum di Universitas Pasir Pengaraian.

ROHUL- Dr. drh. H. Chaidir, MM, menjadi pemateri pada kuliah umum Manajemen Perubahan (Change Management) di Fakultas Ekonomi Universitas Pasir Pengaraian (FE UPP), Senin (9/10/2023).

Pada kuliah umum yang dimoderatori Dekan Fakultas Ekonomi UPP, Arrafikqiur Rahman, SE., MM dan diikuti 600 mahasiswa tersebut, Dr. H. Cahdir, yang merupakan Calon Anggota DPD RI asal Riau ini, mengatakan pada hakikatnya kehidupan manusia maupun organisasi diliputi oleh perubahan secara berkelanjutan.

Di satu sisi karena adanya faktor eksternal yang mendorong terjadinya perubahan. Di sisi lain, perubahan justru dirasakan sebagai suatu kebutuhan internal. Oleh karena itu, perubahan perlu lebih dipahami untuk mengurangi tekanan resistensi terhadap perubahan.

Dr. Chaidir menjelaskan, resistensi merupakan suatu hal yang wajar dan dapat diatasi. Tidak banyak individu atau organisasi menyukai perubahan, namun perubahan tak bisa dihindari, melainkan harus dihadapi. Oleh karena itulah, diperlukan pengelolaan perubahan agar proses dan dampak perubahan tersebut dapat diarahkan pada titik perubahan yang positif.

“Heterogenitas kata orang, itu membuat kita lebih cepat maju. Dengan konsep itu, dulu ketika saya bekerja di Otorita Batam dan sering diskusi disana, itu saya bilang, saya yakin nanti Batam akan lebih maju dari Pekanbaru. Batam pelurunya sangat heterogen. Setiap saat kita harus siap tempur untuk tukar pikiran, adu pendapat dengan teman-temannya. Kalau kita tak siap, kita akan disingkirkan. Itu mengapa alasan orang enggan berubah itu karena zonanya aman,” beber Dr Chaidir.

Kata Chaidir, tidak banyak individu atau organisasi yang menyukai perubahan. Jadi yang menyukai perubahan itu hanya sedikit. Tidak banyak. Yang banyak itu, mereka tidak mau berubah.

“Maka disebutkan, kalau anda tidak berubah, sama saja dengan anda mati,” tegas Dr Chaidir.

Menurutnya, pendekatan perubahan dalam melakukan perubahan dapat diproses dengan cara pulling out atau mencabut cara dan kebiasaan lama, atau dapat pula dengan cara putting in atau menempatkan cara dan kebiasaan baru,” sebut Calon Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Daerah Pemilihan Riau ini.

Menurut Dr Chaidir, pendekatan perubahan sebaiknya dilakukan dengan creative recombination.

“Creative recombination adalah mencabut apa yang sudah kita miliki dan mengombinasikan kembali dalam bentuk baru dan berhasil (Abrahamson, 2004),” katanya.

Pengertian Manajemen Perubahan

Dr. Chaidir menyebutkan, manajemen perubahan (change management) adalah suatu pendekatan untuk mengubah individu, tim dan organisasi kepada kondisi masa depan yang diinginkan.

Manajemen perubahan adalah suatu proses secara sistematis dalam menerapkan pengetahuan, sarana, sumber daya yang diperlukan untuk memengaruhi perubahan pada orang yang akan terkena dampak dari proses tersebut (Potts dan LaMarsh, 2004).

Pendekatan dalam manajemen perusahaan adalah, pertama; mengidentifikasi siapa di antara mereka yang terkena dampak perubahan yang mungkin menolak perubahan. Kedua; menelusuri sumber, tipe dan tingkat resistensi perubahan yang mungkin ditemukan. Dan ketiga; mendesign strategi yang efektif untuk mengurangi resistensi tersebut.

Kepemimpinan merupakan peran yang sangat penting dalam manajemen perubahan. We cannot direct the wind but we can adjust our sails.

“Kita tidak dapat mengarahkan angin. Tapi kita bisa mengendalikan kapal melalui kecakapan seorang nakhoda atau pemimpin. Terkadang, kita bertemu dengan individu yang memiliki keberanian luar biasa untuk mengubah hidup mereka dengan keluar dari zona nyaman. Mereka tidak takut mencoba hal-hal baru dan berbeda, meskipun itu bisa menjadi tantangan. Ini adalah contoh bagaimana kita semua dapat tumbuh dan berkembang saat kita berani menghadapi ketidakpastian,” sebut Dr Chaidir.(*)

Menampilkan Gambar dengan HTML gambar