Arogan Minta Bos Garuda Dipecat, Menteri Marwan Pantas Dicopot

JAKARTA, AMIRARIAU.COM-Aksi marah-marah dan ancam main pecat yang dilakukan Menteri Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar terus menuai kecaman. Sebagai seorang menteri dan pembantu Presiden Joko Widodo, Marwan seharusnya tak perlu minta keistimewaan.

Justru, Menteri Marwan seyogyanya mengutamakan nawacita dan kesederhanaan seperti hal-nya yang dilakukan Presiden.

Wakil Ketua DPR Fadli Zon berpendapat, tidak etis Marwan main ancam dan marah-marah yang disebabkan kesalahannya sendiri. Menurut Fadli, Presiden Jokowi memiliki hak prerogatif untuk mengganti Marwan sebagai menteri.

”Itu terserah presiden (diganti atau tidak),” ujar Fadli di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (26/2), sebagaimana dilansir merdeka.com.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini menegaskan, seharusnya Marwan tidak perlu egois dan marah-marah. Apalagi kapasitasnya sebagai menteri, pejabat publik yang harus menjadi contoh dan panutan masyarakat.

”Garuda kan milik publik, enggak bisa kemudian harus mengikuti waktu bahkan mendelay pesawat, tidak boleh. Kalau dia terlambat ya next flight. Kalau enggak mau terlambat ya harus dipersiapkan. Saya kira itu tidak pantas,” jelas dia.

Fadli menilai sikap yang diperlihatkan Marwan sangat arogan. Apalagi menggunakan jabatannya mengancam untuk mengganti direksi Garuda.

”Saya kira kalau dia minta direksi Garuda diganti ya itu tadi, lebay lah itu. Enggak perlu itu. Seharusnya dia yang interospeksi,” tandasnya. (ee)

Teks Foto: Menteri Marwan Jafar. (f: merdeka.com)

Menampilkan Gambar dengan HTML gambar